Sabtu, 06 Februari 2016


ILMU SOSIAL DASAR
 














DISUSUN OLEH :
Ruben Denis Patty
SI  IA                                                  
                               
                                         PROGRAM STUDI  SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS VICTORY SORONG
PAPUA BARAT
2015/2016

KATA PENGANTAR

         Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan  Rahmat, Kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat membuat bahan cerita.
Bahan cerita ini dengan segala keterbatasan untuk memperkenalkan tentang Budaya dan Tradisi
dari penulis. Bahan cerita ini menceritakan tentang tradisi yang telah berlangsung turun-temurun sejak kakek-nenek moyang penulis.

        
                Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapakan kesediaan pembaca untuk membaca, mengenal dan memahami tradisi dari  penulis.


                                                                                                        Semoga bermanfaat.

                                                                                                         Ruben Denis Patty
                                                                                                       





ii

DAFTAR ISI

Halaman Cover............................................................................................................ i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TRADISI NEGERI ALLANG AMBON
BAB III. PENUTUP
1.      Penerimaan Tamu.......................................................................................... 1
2.      Kawin Adat.................................................................................................. 2
3.      Pelantikan Raja............................................................................................. 3
4.      Berziarah ke makam ..................................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................









iii

BAB I
PENDAHULUAN

            Kita sudah tahu bahwa Tradisi pada umumnya adalah segala sesuatu yang di warisi dari masa lalu sebagai cara mengekspresikan kebiasaan dari suatu dareah. Tradisi sudah di kenal banyak masyarakat, bahwa ada adat-istiadat yang tidak bisa mereka langgar . Berbicara tentang tradisi berarti tidak lepas dari daerah. Hal ini merupakan hal yang wajib di miliki setiap daerahnya masing-masing dengan demikian inilah yang di namakan TRIDISI  .
            Tradisi atau kebiasaan juga dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah di lakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu Negara ,kebudayaan, waktu atau agama yang sama. Hal yang paling berdasar dari tradisi adalah adanya informasi yang di teruskan dari generasi ke generasi secara tertulis maupun lisan ,karena tanpa adanya ini, suatu tradsi dapat punah.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Membuat pembaca lebih mengenal tentang tradisi penuis
2.      Memahami pola pikir ilmiah
3.      Memberi pembaca pengetahuan baru







BAB II
TRADISI NEGERI ALLANG AMBON

1.4    Penerimaan Tamu
        Tradisi di Negeri Allang ini tentang penerimaan tamu.  Pada saat masyarakat negeri Allang ingin menerima tamu, mereka harus menyambut dengan Tifa, Totobuang dan Suling (alat musik daerah) serta berpakain adat, di sini yang di maksud dengan Totobuang ialah alat musik daerah khas Maluku dimana totobuang ini mempunyai sebuah meja khusus dan di atas mejanya ada beberapa totobuang berjumlah banyak dan masyarakat negeri allang memainkannya dengan cara memukul setiap totobuang.  Ada juga pakaian adat negeri Allang yaitu pakain adat yaitu baju cele dan kebaya ambon dalam hal ini pakain celle berwana merah kotak-kotak sedangkan kebaya ambon berwarna hitam. Saat penerimaan tamu ini akan ada masyarakat dalam negeri yang memainkan alat musik, menari serta menyanyikan lagu daerah .Setelah itu masyarakat negeri Allang akan makan bersama,hal ini sebagai salah satu cara masyarakat negeri Allang dalam melayani tamu dan juga memberi layanan seperti tempat tinggal.
                                        Tifa                                                  Totobuang
                         







 
 1.2   Kawin Adat
          Perkawinan Adat di negeri Allang secara tumurun-temurun mempunyai adat istiadat tentang perkawinan.  Dalam hal ini yang di maksudkan ialah jika pasangan pria dari negeri luar atau yang biasa negeri sebut orang amber (bukan satu kampung) ingin mengawini pasangan wanitanya dari dalam negeri (negeri Allang), Pasangan pria harus membayar 2 kali lipat untuk negeri dan keluarga pasangan wanitanya. Perkawinan seperti ini hanya berlaku untuk wanita dari dalam negeri sedangkan kalau pria dari dalam negeri akan melakukan perkawinan seperti masyarakat biasa pada umumnya.
Ada juga acara Sangko Kaeng dalam pernikahan yang dimana untuk memperkenalkan orang-orang tua kita atau om dan tante (memo & yeya) dalam artian saudara yang paling terdekat. Dalam hal ini pasangan yang menikah akan mengikat lenso (kain adat) di leher memo dan yeya dengan begitu memo dan yeya pun juga harus membalas ke pasangan dengan cara sangko kaeng (menyangkutkan kain di leher) dengan demikian acara seperti ini akan terus berlangsung dengan adanya iringan ,tarian serta nyayian.









1.3    Pelantikan Raja
          Di negeri Allang tradisi pelantikan Raja ini menjadi kewajiban dari setiap masyarakat daerah untuk mempunyai pemimpin tertinggi, di mana raja akan memerintahkan dan mengatur sistem dalam desa negeri allang, mulai dari tata desa , masalah-masalah yang terjadi dll.Di sini pelantikan raja sama halnya seperti penirimaan tamu dan juga kawin adat dengan adanya masyarakat yang  menari ,menyanyi dan memaikan alat musik daerah.Cara pertama pelantikan raja di mulai dari pemilihan dari setiap masyarakat di negeri allang dengan adanya pemilihan raja atau yang di percaya menjadi raja, kemudian cara yang kedua, calon raja akan di bawah ke baileu (rumah adat) dan melakukan sumpah dan berjanji akan menjadi raja yang di inginkan masyarakat di negeri allang,di sini kenapa raja harus di bawa oleh masyarakat melakukan sumpah dan janji? Karena menurut sejarahnya baileu(rumah adat) adalah tempat yang sakral juga menurut masyarakat negeri allang jika melakukan suatu kegiatan di baileu,mereka percaya bahwa kakek-nenek moyang mereka akan ikut hadir di baileu untuk melancarkan kegiatan yang di adakan.Setelah itu cara yang ketiga, yaitu Raja akan di bawa ke balai desa (tempat pengurus kegiatan dalam negeri) dan akan di lantik atau di angkat oleh Camat ,di sini camat adalah pemimpin kecamatan, yaitu berkedudukan sebagai koordinator penyelengaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, denga cara seperti ini maka di dapatlah seorang pemimpin tertinggi.

1.4   Berziarah ke Makam
    Dalam hal ini, tradisi berziarah ke makam juga menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat negeri allang dimana tradisi ini akan di lakukan saat waktu tertentu saja yaitu pada tanggal 25 Desember (Perayaan hari Natal) dan 1 January (Perayaan Tahun Baru).Di sini seluruh masyarakat negeri allang akan pergi berziarah mulai dari dalam desa maupun dari kota ambon, mengingat yang telah meninggalnya orang-orang yang mereka kasihi.Dan disini mereka yang pergi berziarah akan megenakan pakaian adat warna hitam sebagai salah satu cara menghargai orang telah meninggal.

BAB III
PENUTUP

          Demikianlah yang dapat penulis sampaikan mengenai bahan cerita ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca , dan penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam ejaan atau penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas atau kurang di mengerti. Sekian penutup yang penulis sampaikan, penulis mengharapkan semoga dapat di terima dengan baik dan penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
















DAFTAR PUSTAKA

Ruben Denis Patty, Tradisi Negeri Allang ,Wellem Patty Sorong, 2015.